Jumat, 30 Juli 2010

indahnya ramadhan

Alhamdulillah, sekarang kita sedang melaksanakan ibadah Ramadhan, hari pertama kemarin aku sangat mengantuk dan tidak bisa konsentrasi kerja dengan diselingi mati lampu ketika sore harinya dikantor yang membuat aku bisa memejamkan mata sejenak walaupun itu tak mampu menutupi rasa kantukku hari itu, Alhamdulillah hari ini lebih segar tanpa rasa ngantuk yang mengukung mata hingga ingin jatuh dan ingin tenggelam dalam tidur nyenyak.

Jika Ramadhan datang banyak kenangan yang tersimpan dalam Ramadhan-Ramadhan sebelumnya, aku teringat ketika masih bisa melaksanakan ibadah puasa dengan Papa, beliau selelu membangunkanku dan kakakku untuk segera sahur dan mengingatkan kami sholat dan mengaji ketika maghrib telah usai, karena seringnya aku bertengkar dengan teman sepengajianku maka aku mengaji dengan Mama yang kebetulan guru agama sampai kini. Masih ingat ketika banyak pelajaran yang di dapat ketika Ramadhan, dari tahun ke tahun dapat dirasakan perbedaannya. Ada tadarus bersama, sholat jamaah ketika masih bersama Papa, Papa memang paling rajin untuk pergi ke mesjid jika bulan puasa, dan aku segera ikut dengan beliau, tetapi setelah Papa meninggal, Mama jarang mengajak kami ke mesjid dan lebih suka kami menemaninya dirumah dan sholat tarawih di rumah. Semenjak SMA aku mulai lebih mendalami Islam dengan mengikuti ROHIS sekolah, walaupun aku terkenal paling badung dan tak mau diatur. Hingga Alhamdulillah aku diberikan hidayah untuk menggunakan hijab sejak SMU kelas dua, walaupun itu berawal karena kami yang tak berjilbab merasa tersisih dengan kelompok yang berjilbab, banyaj pertentangan yang terjadi saat itu, terlebih dari keluarga, Mama dan kakakku kurang mensetujui aku menggunakan jilbab dengan alasan yang beragam.

Tanpa ragu memantapkan tekad dan hingga sekarang aku masih menggunakannya. Oh Indahnya makna Ramadhan telah membuat hidupku lebih baik dari hari ke hari, dengan rahmat-Nya yang telah membuat aku selalu merasa utuh sebagai manusia. Allah selama ini menjadi tempat curhatku krtika malam, menangis meraung kala sedih menerpa, tak perlu jawaban lisan untuk menenangkanku, tetapi selama ini Allah selalu membuat keajaiban yang tak bisa aku pungkiri.

Seperti hari ini saja, aku menjalankan program Digital Qur'an dan aku sudah mematikannya dengan maksud ingin mengulang kembali pengajian yang tertinggal, malah program itu terus bersuara dengan merdu tanpa program yang menjalankannya, sampai aku mempertanyakannya kepada temanku yang memiliki program tersebut dan dia hanya bergidik dan bilang 'AJAIB'. Mungkin hanya kesalahan sistem pikirku dan temanku tetapi dia berhenti ketika surat itu selesai dibacakan.

Banyak keajaiban yang terus mengikuti, dengan iringan mimpi-mimpi yang selalu tak dapat kujawab. Ingin rasanya merasakan keajaiban Ramadhan sekarang, esok, minggu depan, bulan depan, terus dan terus. Serasa ingin Ramadhan tak berakhir, karena aku tahu setiap Ramadhan tiba Papa akan kembali ke rumah berkumpul dan tersenyum ketika kita mendoakannya, melafaskan doa-doa suci untuk kelapangan kuburnya, dan pengampunan untuknya. Papa semoga kau damai disana. Ingin bertemu denganmu nanti malam, seperti malam-malam Ramadhan lalu.

Selamat menunaikan ibadah Ramadhan dan Papa aku tahu kau ada bersamaku setiap malamnya, ditemani dengan teman setiaku bersama menunggu fajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar