Selasa, 03 Agustus 2010

Fahalanya Di Bulan Puasa

Amalan (Shalat Sunnah Terawih) Yang Sangat Besar fahalanya Di Bulan Puasa

Menurut Ali bin Abu Thalib ra yang pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang ibadah salat tarawih di bulan puasa, Allah menjanjikan……

malam
ke….
1 — Allah menghapuskan dosa anda,seperti anda baru lahir dari perut sang ibu
2 — Allah menghapuskan dosa anda,dan dosa kedua orang tua anda, bila mereka mukmin
3 — Malaikat dari Arsy mohon kepada Allah agar diterima ibadah anda serta dihapuskan dosa-dosa anda yang telah lewat
4 — Diberikan pahala kepada anda sebagaimana pahala orang-orang yang telah menbaca Taurat, Injil, Zabur dan Al-Quran
5 — Diberikan pahala kepada anda sebagaimana pahala orang yang menjalankan salat di Masjidil-Haram Mekah,Masjid Nabawi Medinah, serta Masjidil-Aqsha Jerusalem
6 — Diberikan pahala kepada anda sebagaimana pahala mereka yang tawaf di Baitulmakmur, serta seluruh batu dan bata pada bangunan itu memintakan ampunan atas dosa-dosa anda
7 — Diberikan pahala kepada anda sebagaimana pahala orang yang ikut Nabi Musa as melawan Fir’aun dan Haman
8 — Diberikan pahala kepada anda seperti yang Allah berikan kepada Nabi Ibrahim as
9 — Akan diberikan pahala kepada anda sesuai dengan ibadah seorang nabi
10 — Allah akan memberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat

11 — Akan dihapuskan dosa anda bila anda meninggal, seperti anda baru keluar dari perut ibu
12 — Pada hari kiamat, anda akan bangkit dengan muka cemerlang seperti bulan
13 — Pada hari kiamat, anda akan bebas dari ketakutan yang membuat manusia sedih
14 — Para malaikat memberikan kesaksian salat tarawih anda dan Allah tidak menghisab anda lagi
15 — Anda akan memerima selawat dari para malaikat, termasuk malaikat penjaga Arsy dan Kursi
16 — Anda akan mendapat tulisan “selamat” dari Allah, anda bebas masuk surga dan lepas dari api neraka
17 — Allah akan memberi pahala kepada anda sesuai pahala para nabi
18 — Malaikat akan memohon kepada Allah agar anda dan orang tua anda selalu mendapat restu
19 — Allah akan mengangkat derajat anda ke Firdaus (surga yang tinggi)
20 — Diberikan pahala kepada anda sesuai pahala para syuhada dan salihin

21 — Allah akan membuatkan sebuah bangunan dari cahaya untuk anda di surga
22 — Anda akan merasa aman dan bahagia pada hari kiamat karena anda terhindar dari rasa takut yang amat sangat
23 — Allah akan membuatkan sebuah kota untuk anda di dalam surga
24 — Allah akan mengabulkan 24 permohonan anda selagi anda masih hidup di dunia
25 — Anda akan bebas dari siksa kubur
26 — Allah akan mengangkat derajat amal kebaikan anda sebagaimana derajat amal kebaikan anda selama 40 tahun
27 — Anda akan secepat kilat bila melewati Siratalmustaqim nanti
28 — Akan dinaikkan derajat anda 1.000 kali oleh Allah di dalam surga kelak
29 — Allah akan memberi pahala kepada anda seperti anda menjalani ibadah haji 1.000 kali yang diterima Allah (haji mabrur)
30 — Allah menyuruh kepada anda untuk memakan sebuah buah di surga, minum air kausar, mandi air salsabil (air surga) karena Allah Tuhan anda dan anda hamba Allah yang setia

[M. Bagir Syech Shahab]
lembaran majalah alkisah

risalah sederhana oleh Drs. HM Yusuf Sholeh, M.Pd
ahlussunnawaljamaah.wordpress


Etika Shalat Terawih

Dari Aisyah bahwa Rasulullah s.a.w. pada suatu malam (di bulan Ramadhan) mendirikan sholat, lalu datang orang-orang pada berikutnya (ingin sholat bersama beliau). Kemudian datanglah malah

ketiga atau keempat dan orang-orang pun sudah berdatangan, namun beliau tidak keluar. Saat pagi datang beliau bersabda:”Aku telah melihat yang kalian lakukan, dan aku tidak keluar karena aku

takut sholat itu nantinya diwajibkan kepada kalian”. (H.R. Muslim).

Dari Abdurrahman bin al-Qari berkata” suatu malam di bulan Ramadhan aku berjalan bersama Umar bin Khattab melihat-lihat masjid, lalu beliau melihat orang-orang berbeda-beda dalam mendirikan

sholat (sunnah), sebagian sholat sendiri, sebagian sholat bersama kelompok kecil. Lalu Umar berkata: “Aku melihat seandainya mereka dikumpulkan di belakang satu qari (pembaca Qur’an) tentu

lebih baik. Lalu beliau menganjurkan agar semua sholat di belakang Ubay bin Ka’ab. Kemudian aku keluar bersama Umar pada malam lain dan orang-orang sudah sholat berjamaah di belakang imam

satu, lalu Umar berkata:”Inilah sebaik-baik bid’ah, dan sholat yang mereka tinggalkan untuk tidur tetap lebih baik dibandingkan dengan sholat yang mereka dirikan” (maksudnya sholat malam di

akhir malam lebih utama dibandingkan dengan sholat di awal waktunya). R. Bukhari dan Muslim.

Hadist di atas merupakan salah satu dalil sholat tarawih. Tarawih merupakan kata plural dari raahah yang artinya istirahat. Konon disebut sholat tarawih karena pada saat umat Islam

melaksanakan sholat tersebut secara berjamaah, mereka malakukan istirahat setiap dua kali salam. Sholat tarawih hukumnya sunnah muakkadah pada malam bulan suci Ramadhan.

Ibnu hajar menjelaskan, hadist-hadist sahih di atas tidak menjelaskan jumlah rakaat sholat tarawih, yakni berapa rakaat sholat tarawih berjamaah yang diimami Ubay bin Ka’ab? Riwayat

berbeda-beda tentang itu. Imam Malik dalam Muwatta’ meriwayatkan 11 rakaat. Riwayat lain mengatakan setiap rakaat membaca 200 ayat sehingga para sahabat ada yang berpegangan tongkat karena

panjangnya sholat. Riwayat Muhamad Yusuf mengatakan 13 rakaat. Riwayat Saib bib Yazid mengatakan 20 rakaat. Riwayat lain dari Abu Yusuf mengarakan 21 rakaat. Yazin bin Ruman mengatakan:”

Orang-orang mendirikan sholat pada zaman Umar sebanyak 23 rakaat. Riwayat Dawud bin Qais mengatakan: Aku melihat orang-orang pada masa Aban dan Utsman dan Umar bin Adbul Aziz melaksanakan

sholat tarawih sebanyak 36 rakaat dan melakukan witir 3 rakaat. Inilah yang menjadi salah satu pendapat imam Malik. Riwayat dari Syafi’I mengatakan:” Aku melihat orang-orang sholat Tarawih di

Madina sebanyak 39 rakaat dan di Makkah 23 rakaat. Tirmidzi mengatakan bahwa riayat paling banyak tentang rakaat tarawih adalah 41 rakaat termasuk witir.

Pendapat Empat Madzhab:

Madzhab Maliki, Syafi’I dan Hanbali melaksanakan shoalt Tarawih dengan 20 rakaat. Imam Nawawi dalam al-Majmu’ menjelaskan bahwa landasan yang digunakan adalah riwayat sahih dari Saib bin

Yazid yang mengatakan bahwa sholat Tarawih pada zaman Umar r.a. dilaksanakan 20 rakaat. Madzhab Maliki melaksanakan sebanyak 39 rakaat sesuai riwayat ahli Madinah. Sebagaimana diketahui

madzhab Maliki menganggap tindakan ahli Madinah merupakan dalil yang bisa dijadikan landasan.

Pelaksanaan sholat tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi saat ini tetap mengacu kepada pendapat madzhab resmi pemerintah Saudi Arabia, yaitu Hanbali dengan pelaksanaan sebanyak 20

rakaat. Namun pada malam ke-20 Ramadhan hingga akhir bulan, di kedua masjid agung tersebut juga dilaksanakan sholat qiyamullail sebanyak 10 rakaat dimulai sekitar pukul 12 malam hingga

menjelang sahur. Pelaksanaan sholat qiyamullail ini tidak jauh berbeda dengan tarawih, hanya ayat yang dibaca lebih panjang sehingga masa sholat juga lebih lama.

Mengacu pada Sholat Malam Rasulullah

Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa pelaksanaan sholat tarawih adalah mengacu pada sholat malam Rasulullah. Pendapat ini diikuti beberapa ulamamutaakhiriin. Jumlah rakaat shalat malam

yang dilakukan Rasulullah adalah sebagai berikut :

1. 11 rakaat terdiri dari 4 rokaat x 2 + 3 rakaat witir. Ini sesuai dengan hadist A’isyah yang diriwayatkan Bukhari.
2. 11 rakaat terdiri dari 4 rokaat x 2 + 2 rakaat witir + 1 witir. Ini sesuai dengan hadist Ai’syah riwayat Muslim.
3. 11 rakaat terdiri dari 2 rokaat x 4 & 2 rakaat witir + 1 witir. Ini juga diriwayatkan oleh Muslim.
4. Ada juga riwayat Ibnu Hibban yang mengatakan 8 rakaat + witir.
5. Ada juga riwayat yang mengatakan 13 rakaat termasuk witir.

Itulah riwayat dan pendapat seputar rakaat sholat Tarawih. Ini masalah furu’iyah yang sudah lama dikaji oleh para ulama terdahulu. Mau melakukan yang mana, silahkan memilih sesuai keyakinan

masing-masing. Tidak masanya lagi kita mempermasalahkan berapa rakaat sholat tarawih yang sebaiknya kita laksanakan. Semuanya pendapat ada dalilnya. Yang terpenting adalah kualitas ibadah

kita dan niat baik memeriahkan bulan Ramadhan. Allah Maha Bijaksana dalam menilai ibadah kita masing-masing

Semoga bermanfaat. Wallaahu a’lam bissowab

Oleh: Ustadz Muhammad Niam
Website: http://www.pesantre nvirtual. com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar